Sushi: Kuliner Ikonik dari Jepang

Sushi merupakan salah satu kuliner Jepang yang paling terkenal di dunia. Hidangan ini dikenal karena kesederhanaannya yang mengedepankan rasa alami dari bahan-bahan segar, terutama ikan dan seafood. Sushi telah menjadi simbol kuliner Jepang yang mendunia dan sangat dihargai baik di restoran kelas atas maupun tempat makan cepat saji. Namun, di balik popularitasnya, sushi memiliki sejarah yang kaya dan bervariasi, serta teknik pembuatan yang penuh seni.

Sejarah Singkat Sushi

Sushi awalnya bukan berasal dari Jepang, melainkan dari metode pengawetan ikan di Asia Tenggara. Pada zaman kuno, ikan disimpan di antara nasi yang difermentasi agar tetap awet lebih lama. Praktik ini menyebar ke Jepang pada abad ke-8, di mana metode fermentasi nasi dihilangkan, dan nasi justru dimakan bersama ikan segar.

Pada abad ke-19, Edo (sekarang Tokyo) menjadi pusat berkembangnya sushi modern. Hanaya Yohei adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gaya sushi yang lebih cepat dan mudah dibuat, dikenal sebagai Edomae-zushi. Gaya ini menggunakan ikan segar yang ditaruh di atas nasi yang dibumbui dengan cuka, dan inilah awal mula sushi yang kita kenal saat ini.

Jenis-Jenis Sushi

Sushi hadir dalam berbagai bentuk dan gaya. Beberapa yang paling populer adalah:

  • Nigiri

    Jenis sushi paling klasik, berupa irisan ikan segar atau seafood yang diletakkan di atas gumpalan nasi kecil. Biasanya dilengkapi dengan sedikit wasabi di antara ikan dan nasi.

  • Maki

Sushi yang digulung menggunakan rumput laut (nori) di luar dengan isian nasi, ikan, atau sayuran di dalamnya. Maki dipotong menjadi potongan kecil dan disajikan dalam bentuk gulungan.

  • Temaki

Sushi yang digulung dengan tangan dalam bentuk kerucut, diisi dengan nasi, seafood, dan sayuran. Temaki mudah dikenali karena bentuknya yang unik dan biasanya dimakan langsung dengan tangan.

  • Sashimi

Sashimi sering kali disajikan berdampingan dengan sushi. Ini adalah irisan ikan segar yang disajikan tanpa nasi, hanya dengan saus celup seperti kecap asin dan wasabi. Meskipun bukan sushi dalam arti tradisional, sashimi sering menjadi bagian dari pengalaman makan sushi.

  • Chirashi

Chirashi merupakan hidangan nasi yang disajikan dalam mangkuk dengan irisan ikan dan seafood di atasnya. Ini adalah pilihan yang sederhana dan cepat bagi mereka yang ingin menikmati berbagai jenis ikan dalam satu hidangan.

 

Proses Pembuatan Sushi

Meskipun terlihat sederhana, pembuatan sushi adalah seni yang memerlukan ketelitian dan keterampilan tinggi. Sushi chef (dikenal sebagai itamae) menjalani pelatihan bertahun-tahun untuk menguasai teknik memotong ikan dengan benar, memilih bahan-bahan terbaik, serta menyiapkan nasi yang sempurna.

Nasi untuk sushi (disebut shari) harus dibumbui dengan cuka, gula, dan garam dalam takaran yang tepat. Keseimbangan rasa pada nasi sangat penting untuk menciptakan sushi berkualitas. Selain itu, kesegaran ikan juga menjadi faktor utama yang menentukan kualitas sushi. Oleh karena itu, banyak restoran sushi kelas atas di Jepang yang hanya menggunakan ikan segar yang dipilih setiap hari dari pasar ikan.

Cara Menikmati Sushi

Sushi biasanya dinikmati dengan kecap asin, wasabi, dan gari (acar jahe). Namun, cara penyajian dan konsumsi sushi juga memiliki etiket tersendiri. Berikut beberapa aturan yang umum diikuti saat makan sushi:

Celupkan sushi ke dalam kecap asin hanya pada bagian ikannya, bukan nasinya, agar nasi tidak hancur.
Wasabi biasanya sudah ditambahkan oleh chef di antara nasi dan ikan, jadi penambahan wasabi secara berlebihan dianggap tidak perlu.
Gari dimakan di antara gigitan sushi untuk membersihkan palate dan mempersiapkan rasa untuk potongan berikutnya.
Sushi bisa dimakan dengan tangan atau sumpit, tergantung pada jenisnya.

 

Manfaat Kesehatan

Sushi, khususnya yang berbahan dasar ikan mentah, memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Ikan seperti salmon dan tuna kaya akan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Selain itu, sushi rendah kalori dan tinggi protein, sehingga cocok untuk diet seimbang. Namun, karena sushi sering kali mengandung nasi yang tinggi karbohidrat, konsumsinya perlu diatur dalam jumlah yang tepat.

 

Sushi di Masa Kini

Saat ini, sushi telah berevolusi dan memiliki berbagai inovasi modern, termasuk sushi fusion yang memadukan unsur kuliner Barat dan Asia. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, sushi telah diadaptasi dengan variasi seperti California Roll dan Philadelphia Roll, yang menggunakan bahan-bahan seperti alpukat, krim keju, dan bahkan daging sapi.

Di Jepang sendiri, sushi tetap mempertahankan keaslian dan tradisinya. Restoran sushi kelas atas di Tokyo, seperti Sukiyabashi Jiro, terus mengedepankan kualitas bahan dan teknik pembuatan yang sangat presisi. Restoran-restoran ini menjadi tempat yang paling dihormati oleh para pecinta kuliner, di mana pengalaman makan sushi dianggap sebagai seni dan ritual yang penuh makna.

 

| Baca juga: Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Jepang

 

Sushi bukan hanya makanan, tetapi juga cerminan budaya dan seni kuliner Jepang yang kaya. Dengan perpaduan antara kesederhanaan dan keahlian, setiap potongan sushi menyimpan rasa dan cerita yang berakar dari sejarah panjang negeri matahari terbit. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Jepang, menikmati sushi otentik adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan.